Setelah sekian lama mengincar Villas-Boas akhirnya Chelsea mendapatkan jasa dari mantan pelatih FC Porto. Tp tidak mudah untuk Villas-Boas menangani Chelsea karena bayang-bayang sang mentor Jose Mourinho. Para fans Chelsea ingat dengan sosok Mourinho yang sukses menangani Porto sebelum diboyong Chelsea. Perbandingan antara Villas-Boas dengan Mourinho sangat wajar karena Villas-Boas sudah lama menjadi asisten Mourinho sejak menangani Porto, Chelsea, dan terakhir Inter Milan.
Setelah meraih empat trofi musim lalu bersama Porto, Andre Villas-Boas berharap tren tersebut berlanjut saat dia mulai membesut Chelsea. Demkian diungkapkan Villas-Boas menyusul resminya dia menjadi pelatih Chelsea pada Rabu (22/6/2011). Setelah memutus kontraknya dengan FC Porto, Villas-Boas diikat tiga tahun oleh The Blues.
Di bawah arahan manajer Andre Villas-Boas, Chelsea kini siap menatap musim baru setelah musim lalu mengakhiri musim tanpa gelar. Villas-Boas juga menyebut Chelsea sebagai klub idamannya. Dia pun ingin sukses bersama klub milik Roman Abramovich itu.
Menjadi manajer Chelsea di bawah kekuasaan Roman Abramovich adalah sesuatu yang berat. Owner asal Rusia itu menuntut prestasi datang dalam waktu cepat. Tantangan bagi Villas-Boas semakin bertambah ketika sejumlah pemain memiliki usia yang sebaya dengan dia. Kondisi ini tak menutup kemungkinan berpotensi membuat pria kelahiran 17 Oktober 1977 tersebut kurang mendapat respek dari anak buahnya.
Villas-Boas boleh jadi tengah berusaha menjawab keraguan itu. Dia mulai menunjukkan kekuasaannya sebagai manajer klub. Sejumlah backroom staff Chelsea dia copot dari jabatannya.
Yang telah menjadi "korban" dari kebijakan Villas-Boas adalah Paul Clement (asisten pelatih tim pertama), Glen Driscoll (pelatih kebugaran), dan Bryan English (dokter klub). Manajer pengganti Carlo Ancelotti itu dilaporkan tengah merayu sejumlah staf dari FC Porto untuk menjadi bagian dari "kabinet kerja"-nya.Kekuasaan Villas Boas tak berhenti di situ. Dia membatalkan salah satu laga persahabatan melawan Vitesse Arnheim di Belanda pada 9 Juli mendatang. Sang manajer The Blues beralasan bahwa jadwal tersebut terlalu mepet dengan agenda latihan pertama yang dilakukan John Terry dkk pasca liburan, yakni pada Senin pekan depan.
Villas-Boas boleh jadi tengah berusaha menjawab keraguan itu. Dia mulai menunjukkan kekuasaannya sebagai manajer klub. Sejumlah backroom staff Chelsea dia copot dari jabatannya.
Yang telah menjadi "korban" dari kebijakan Villas-Boas adalah Paul Clement (asisten pelatih tim pertama), Glen Driscoll (pelatih kebugaran), dan Bryan English (dokter klub). Manajer pengganti Carlo Ancelotti itu dilaporkan tengah merayu sejumlah staf dari FC Porto untuk menjadi bagian dari "kabinet kerja"-nya.Kekuasaan Villas Boas tak berhenti di situ. Dia membatalkan salah satu laga persahabatan melawan Vitesse Arnheim di Belanda pada 9 Juli mendatang. Sang manajer The Blues beralasan bahwa jadwal tersebut terlalu mepet dengan agenda latihan pertama yang dilakukan John Terry dkk pasca liburan, yakni pada Senin pekan depan.
Setelah Villas-Boas ditunjuk sebagai manajer baru The Blues, merencanakan membawa kembali Di Matteo ke klub yang diperkuat dari 1996 hingga 2002 dengan jabatan asisten manajer. Pria yang pensiun sebagai pesepakbola pada umur 31 tahun ini tak sendiri dan menganggur sejak dipecat WBA Februari lalu, ini tak datang sendiri. Rencanaya Villas-Boas akan membawa dua staffnya di Porto, pelatih fitness Jose Mario Rocha dan pemandu bakat Daniel Sousa.